LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
KESUBURAN
TANAH DAN PEMUPUKAN
Disusun Oleh :
Nama : I Gusti Agung Ketut Dharma Subyaktha
NIM : 14/16256/BP
Kelas : SPKS-A
Jurusan : Budidaya Pertanian
Acara I : Identifikasi Pupuk
Kelompok :
Co. Ass :
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2015
I.
ACARA I : Identifikasi Pupuk
II.
TANGGAL
PRAKTIKUM : 29 Juni 2015
III.
TUJUAN :
Mengenal berbagai jenis pupuk
dan
mengindentifikasi sisa-sisa pupuk.
mengindentifikasi sisa-sisa pupuk.
IV.
DASAR TEORI
Pupuk dapat digolongkan berdasarkan kandungan dan jumlah
unsur hara, reaksi kimia maupun fisiologis, senyawa, bentuk dan pembuatannya.
Berdasarkan bentuk fasanya pupuk dibedakan menjadi pupuk padat, pupuk cair dan
pupuk gas. Pupuk padat dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya, yaitu : Pupuk berbentuk serbuk halus, tepung atau
kristal (misal :ZA atau amonium sufat), Pupuk berbentuk butiran halus atau
granule (misal ;urea), Pupuk berbentuk butiran kasar (misal :TSP) dan Pupuk
berbentuk briket (misal :urea briket). Pupuk berfasa cair biasaanya disimpan
dalam botol atau drum atau tanki (misal :larutan urea, wuxal dan ammonia cair).
Pupuk berfasa gas biasanya disimpan dalam tanki bertekanan (misal :ammonia
ataua NH3).
Pupuk adalah bahan yang diberikan pada system
tanaman medium dengan tujuan untuk memperoleh kenaikan hasil yang
setinggi-tingginya baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pengertian
tanaman medium-medium meliputi media tanah, media air, meda pasir, media agar
dan media lainnya.
Ada
beberapa pupuk yang apabila dicampur akan terjadi satu atau lebih proses
seperti berikut :Campuran menjadi sangat higroskopis, sehingga pupuk akan
menggumpal saat kering dan sangta sulit untuk diaplikasikan. Misalnya Urea
dengan KCl. Campuran pupuk menjadi kehilangan unsur haranyab (terutama N)
karena mengalami penguapan dalam bentuk gas ammonia (NH3). Misalnya
Pupuk ammonium atau pupuk kandang yang dicampur dengan bahan yang mengandung Ca
atau kapur. Terbentuk senyawa tidak larut dalam campuran sehingga unsurnya menjadi
tidak tersedia bagi tanaman. Misalnya kapur dengan pupuk fosfat membentuk
senyawa CaP yang tidak larut. Berdasarkan senyawanya, pupuk
digolongkan menjadi 2, yaitu Pupuk oranik (contoh :kompos, pupuk kandang, pupuk
hijau dan guano) dan Pupuk anorganik (contoh :ZA, Urea, TSP, KCl atau MOP).
Berdasarkan pembuatannya pupuk digolongkan menjadi 2, yaitu Pupuk alam (contoh
;pupuk kandang, guano, rock/phosfate/RP atau batuan posfat) dan Pupuk anorganik
(contoh :urea, ZA, KCl). Berdasarkan kandungan unsur haranya, pupuk
dikelompokkan menjadi Pupuk N yaitu, pupuk yang mengandung unsur nitrogen (contoh
:Urea (46-0-0)), ZA (21-0-0)) atau ammonium sulfat, Pupuk P yaitu, pupuk yang
mengandung fosfor (contoh :TSP (0-46-0)), ESP (contoh :0-16-3)) Pupuk K yaitu,
pupuk yang mengandung kalium (contoh :KCl atau MOP (0-0-60)), ZK atau ammonium
sulfat (contoh :-0-0-50).
V.
ALAT & BAHAN
a. Alat : Alat tulis
b. Bahan :
a. Pupuk Tunggal :pupuk N (Urea, ZA), pupupk P (TSP,
SP-36), pupuk K (KCl, ZK).
SP-36), pupuk K (KCl, ZK).
b. Pupuk Majemuk :pupuk NP, NK, PK, NPK dan NPK
+
hara mikro.
hara mikro.
c. Pupuk
alternatif & pembenah tanah :batuan fosftat,
(RP), kompos, pupuk kandang, pupuk hayati, guano
dan zeolit.
(RP), kompos, pupuk kandang, pupuk hayati, guano
dan zeolit.
VI.
CARA KERJA
Pupuk dan label yang tersedia
diamati, kemudian di catat hal-hal berikut :
a. Sifat Fisik : bentuk, ukuran butir, warna, higroskopis dan
kelarutan.
b. Sifat Kimia : senyawa kimia,
kadar hara, sifat fisiologis atau kemasan pupuk.
c. Kemasan pupuk, produsen,
tanggal pembuatan, tanggal kadaluarsa.
d. Aplikasi : cara aplikasi dan
takaran (konsentrasi dosis) penggunaannya.
e. Keterangan lain yang dianggap
perlu.
VII.
HASIL PENGAMATAN
1.
Nama Pupuk :
Boron
a. Sifat Fisik
Ø
Bentuk : Kristal
Ø
Warna : Kuning
Ø
Senyawa : An-Organik
Ø
Kelarutan : Cepat
Ø
Higroskopisitas : Cepat
Ø
Grade Pupuk : 0-0-0
b. Sifat Kimia
Ø
Rumus Kimia : -
Ø
Kadar Hara : 19,5%
Ø
Sifat Fisiologis : Netral
2.
Nama Pupuk :
Guano, phosfate
a. Sifat Fisik
Ø
Bentuk : Powder/tepung
Ø
Warna : Abu-abu
Ø
Senyawa : Organik
Ø
Kelarutan : Cepat
Ø
Higroskopisitas : Cepat
Ø
Grade Pupuk : 0-14-0,24
b. Sifat Kimia
Ø
Rumus Kimia : -
Ø Kadar Hara : P2O5=13,15%,K2O=0,63%
MgO=0,24%
Ø
Sifat Fisiologis : Netral
3.
Nama Pupuk :
SP36
a.
Sifat Fisik
Ø
Bentuk : Butiran/granula
Ø
Warna : Abu-abu
Ø
Senyawa : An-Organik
Ø
Kelarutan : Lambat
Ø
Higroskopisitas : Lambat
Ø
Grade Pupuk : 0-36-0
b. Sifat Kimia
Ø
Rumus Kimia : Ca
(H2PO4)
Ø
Kadar Hara : 36%
P2O5
Ø
Sifat Fisiologis : Basa
4.
Nama Pupuk : ZA
a.
Sifat Fisik
Ø
Bentuk : Kristal
Ø
Warna : Merah muda
Ø
Senyawa : An-Organik
Ø
Kelarutan : Cepat
Ø
Higroskopisitas : Cepat
Ø
Grade Pupuk : 21-0-0
b. Sifat Kimia
Ø
Rumus Kimia : NH4
(SO4)2
Ø
Kadar Hara : 21%
N
Ø
Sifat Fisiologis : Asam
5.
Nama Pupuk :
NPK
a.
Sifat Fisik
Ø
Bentuk : Granul
Ø
Warna : Cokelat
Ø
Senyawa : Organik
Ø
Kelarutan : Lambat
Ø
Higroskopisitas : Lambat
Ø
Grade Pupuk : 15-15-15
b. Sifat Kimia
Ø
Rumus Kimia : -
Ø
Kadar Hara : N=15%
P2O5=15% K2)=15%
Ø
Sifat Fisiologis : Netral
6.
Nama Pupuk :
Urea
a.
Sifat Fisik
Ø
Bentuk : Kristal
Ø
Warna : Merah muda
Ø
Senyawa : An-Organik
Ø
Kelarutan : Cepat
Ø
Higroskopisitas : Cepat
Ø
Grade Pupuk : 46-0-0
b. Sifat Kimia
Ø
Rumus Kimia : Co
(NH2)2
Ø
Kadar Hara : 46%
Ø
Sifat Fisiologis : Asam
7.
Nama Pupuk : KCl
a. Sifat Fisik
Ø
Bentuk : Kristal
Ø
Warna : Merah
Ø
Senyawa : An-Organik
Ø
Kelarutan : Cepat
Ø
Higroskopisitas : Cepat
Ø
Grade Pupuk :
b. Sifat Kimia
Ø
Rumus Kimia : KCl
Ø
Kadar Hara : 60%
K2O
Ø
Sifat Fisiologis : Asam
8.
Nama Pupuk :
TSP
a.
Sifat Fisik
Ø
Bentuk : Granul
Ø
Warna : Abu-abu
Ø
Senyawa : An-Organik
Ø
Kelarutan : Lambat
Ø
Higroskopisitas : Larutan
Ø
Grade Pupuk : 0-45-0
b.
Sifat Kimia
Ø
Rumus Kimia : Co
(H2PO4)
Ø
Kadar Hara : 44-46%
P2O5
Ø
Sifat Fisiologis : Basa
9.
Nama Pupuk :
ZK
a.
Sifat Fisik
Ø
Bentuk : Powder
Ø
Warna : Putih
Ø
Senyawa : An-Organik
Ø
Kelarutan : Cepat
Ø
Higroskopisitas : Cepat
Ø
Grade Pupuk : 0-0-50
b.
Sifat Kimia
Ø
Rumus Kimia : K2SO4
Ø
Kadar Hara : 50%
K2O
Ø
Sifat Fisiologis : Basa
10.
Nama Pupuk : Dolomite
a. Sifat Fisik
Ø
Bentuk : Tepung
Ø
Warna : Putih
Ø
Senyawa : An-Organik
Ø
Kelarutan : Cepat
Ø
Higroskopisitas : Cepat
Ø
Grade Pupuk : 0-0-0
b.
Sifat Kimia
Ø
Rumus Kimia : -
Ø
Kadar Hara : CaO=30%
MgO=20%
Ø
Sifat Fisiologis : Basa
11.
Nama Pupuk : MPK
(Monokasium Phosfate)
a.
Sifat Fisik
Ø
Bentuk : Kristal
Ø
Warna : Putih
Ø
Senyawa : An-Organik
Ø
Kelarutan : Cepat
Ø
Higroskopisitas : Cepat
Ø
Grade Pupuk : 0-52-34
b. Sifat Kimia
Ø
Rumus Kimia :-
Ø
Kadar Hara : P2O5=52%
K2O=34%
Ø
Sifat Fisiologis : Basa
12.
Nama Pupuk : Kujang Cikampek
a.
Sifat Fisik
Ø
Bentuk : Kristal
Ø
Warna : Putih
Ø
Senyawa : An-Organik
Ø
Kelarutan : Cepat
Ø
Higroskopisitas : Cepat
Ø
Grade Pupuk : 48-0-0
b. Sifat Kimia
Ø
Rumus Kimia : -
Ø
Kadar Hara : 48% N
Ø
Sifat Fisiologis : Asam
13.
Nama Pupuk : Instant Red
a.
Sifat Fisik
Ø
Bentuk : Kristal
Ø
Warna : Merah Muda
Ø
Senyawa : An-Organik
Ø
Kelarutan : Cepat
Ø
Higroskopisitas : Cepat
Ø
Grade Pupuk :10-30-30
b. Sifat Kimia
Ø
Rumus Kimia : -
Ø
Kadar Hara : N=10% P2O5=30%
K2O=30%
Ø
Sifat Fisiologis : Netral
14.
Nama Pupuk : Instant Green (HNO3)
a.
Sifat Fisik
Ø
Bentuk : Kristal
Ø
Warna : Hijau
Ø
Senyawa : An-Organik
Ø
Kelarutan : cepat
Ø
Higroskopisitas :
Ø
Grade Pupuk : 18-0-0
b. Sifat Kimia
Ø
Rumus Kimia : HNO3
Ø
Kadar Hara :18% NH4 17%
NO3
Ø
Sifat Fisiologis :
VIII.
PEMBAHASAN
Pada acara kali ini praktikan melakukan identifikasi terhadap
Pupuk. Bertujuan agar mengenal berbagai jenis pupuk dan mengidentifikasi
sifat-sifat pupuk yang ada. Pupuk adalah bahan yang diberikan pada system
tanaman medium dengan tujuan untuk memperoleh kenaikan hasil yang
setinggi-tingginya baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pengertian
tanaman medium-medium meliputi media tanah, media air, meda pasir, media agar
dan media lainnya.
Ada 14 jenis pupuk yang di
identifikasi pada praktikum
ini, dari berbagai jenis pupuk yang
ada. Yaitu, Pupuk Boron, Guano/Phosfate, SP36, ZA, NPK, Urea, KCl, TSP, ZK,
Dolomit, MPK, Kujang Cikampek, Instant Red dan Pupuk yang terakhir Instant
Green.Pada Identifikasi pupuk ini ada beberapa kategori yang di catat pada
tabel Hasil Pengamatan. Yaitu, terdiri dari sifat fisik dan sifat kimia. Sifat
fisik terdiri dari kategori bentuk, warna, Senyawa, Kelarutan, Higroskopositas
dan Grade pupuk. Sedangkan Sifat Kimianya terdiri dari kategori Rumus Kmia,
Kadar Hara dan Sifat Fisiologis nya.
Pada
sifat kimia dalam Identifikasi pupuk, Kategori Kadar Hara adalah ukuran pertama
yang digunakan untuk menilai pupuk ini memang logis , karna kadar ini
menentukan kemampuan suatu pupuk untuk merubah susunan kimiawi secara
mutlak/absoulut. Pada dasarnya, makin tinggi kadar haranya makin baik. Kadar
unsur unsur dinyatakan sebagai % (persen). Misalnya ZA 21% Nitrogen, ini
berarti tiap kwintal ZA mengandung 21% kg N.
Higrokopositas,
bila kelembaban nisbi udara melebihi batas tertentu maka, pupuk mulai
menarik/menyerap air dan sifat ini di sebut sifat fisik Higrokopositas.
Misalnya Pupuk SP36 Higrokopositas nya lambat. Bila kelembaban nisbi menurun
maka mengering kembali dan dapat menjadi bongkah keras. Higrokopositas ini
memang secara langsung tidak mempengaruhi nilai pupuk sebagai penambah
kesuburan tanah tapi mempengaruhi cara penyimpanan dan cara pemakaiannya. Pupuk
yang higroskopis harus disimpan di tempat yang benar-benar kering, sebab kalau
sudah menarik air akan memerlukan cara-cara istimewa untuk mempergunakannya.Kategori
Senyawa terdiri dari pupuk Organik dan pupuk Anorganik. Pada Hasil pengamatan
diatas yang termasuk pupuk Organik yaitu NPK, Guano. Sedangkan pupuk yang
termasuk pupuk Anorganik yaitu, pupuk Boron, SP36, ZA, Urea, Boron, KCl, TSP,
Dolomit, Kujang Cikampek, Instant Red dan Instant Green. Sifat Kimia pada kategori fisilogis terdiri dari sifat asam, basa dan
netral. Yang termasuk pupuk yang sifatnya basa yaitu pupuk SP36, NPK, TSP,
Dolomit dan ZK. Pupuk Asam yaitu< ZA, Urea, Kujang Cikampek dan Instant
Green. Pupuk yang netral yaitu, Guano.
IX.
KESIMPULAN
Dari
praktikum yang telah dilakukan maka dapat di ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Pupuk merupakan bahan kimia dari unsur-unsur makro dan mikro yang ditambahkan oleh manusia
ke tanah atau medium pertumbuhan lainnya untuk meningkatkan suplai
unsur-unsur hara tanaman bagi tanaman.
2.
Adapun tujuan identifikasi pupuk adalah mengenal
berbagai jenis pupuk dan
mengindentifikasi sisa-sisa pupuk.
3.
Pada hasil pengamatan ada 14 jenis pupuk yang di identifikasi dari berbagai
jenis pupuk yang ada, yaitu: Pupuk Boron, Guano/Phosfate, SP36, ZA, NPK, Urea,
KCl, TSP, ZK, Dolomit, MPK, Kujang Cikampek, Instant Red dan Pupuk yang
terakhir Instant Green.
4.
Sifat fisik
pupuk antara lain bentuk pupuk, ukuran butir, warna, higroskopisitas dan grade
pupuk. Sifat kimia pupuk antara
lain senyawa kimia, kadar hara, sifat fisiologis atau kemasaman..
5.
Berdasarkan
senyawanya pupuk digolongkan menjadi pupuk organik dan pupuk anorganik dan
berdasarkan kandungan unsur haranya pupuk digolongkan menjadi pupuk tunggal dan
pupuk majemuk.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2015. Buku Petunjuk Praktikum Kesuburan
Tanah. Yogyakarta: Institut
Pertanian STIPER
Pertanian STIPER
Buringh,P. 1983. Identifikasi
Berbagai Jenis Pupuk. Yogyakarta.
Fakultas
Pertanian UGM
Notohadiprawiro,T.1987. Macam – Macam
Pupuk. Sumatera Selatan Fak.
Pertanian Universitas Sriwijaya.
Pertanian Universitas Sriwijaya.
Rinsema,W.T. 1983. Identifikasi Kandungan Dalam Pupuk. Bogor. Institut
Pertanian
Pertanian
Mengetahui,
Co.Ass
( Asen Fajar
Afrianto )
|
Yogyakarta,
05 Juli 2015
Pratikan
( I Gusti Agung Ketut Dharma .S)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar