Sabtu, 13 Agustus 2016

praktikum tanah acara III

Selamat pagiii..........semoga hari ini bisalebih baik dari hari kemarin ya.
ok kmrn kita sdh memasukkan acara pertama, srkarang acara ke tiga. yng dua mana? filenya masih hilaang hahahaha

langsung aja ya, tapi jgn lupa coment dan like ya hihihi

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN



Oleh :

Nama               : I Gusti Agung Ketut Dharma Subyaktha
NIM                : 14/16256/BP
Kelas               : SPKS-A
Jurusan            : Budidaya Pertanian
Acara III         : Aplikasi Pemupukan
Kelompok       : IV ( Empat )
Co.Ass            : Asen Fajar Afrianto



FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2015
I.             ACARA  III      : Aplikasi Pemupukan
II.          TANGGAL      : 24 Agustus 2015
III.       TUJUAN          :
1.      Menghitung kebutuhan pupuk
2.      Melakukan pemupukan pada tanaman dengan berbagai metode
IV.       DASAR TEORI
Untuk mendapatkan efisiensi pemupukan yang optimal,pupuk harus di berikan dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan tanaman, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu kurang. Bila pupuk di berikan terlalu banyak, larutan tanah akan terlalu pekat sehingga dapat meracuni tanaman, sebaliknya bila terlalu sedikit pengaruh pemupukan pada tanaman tidak akan tampak, pemberian pupuk dalam jumlah yang tepat sehingga di proleh hasil pemupukan yang optimal di sebut dengan dosis pemupukan.
Tingginya dosis pemupukan untuk berbagai tanaman berbeda-beda. Untuk meengetahui dosis yang tepat di perlukan data-data hasil yang percobaan. Pupuk yang tidak larut dalam air, harus disebar secara merata dan kemudian di benamkan sedangkan pupuk yang mudah larut harus lebih dangkal dibenamkan dari pada pupuk yang tidak larut dan kurang mobil (misalnya posfot). Kedudukan garam kalium adalah di antara kedua tersebut kecuali ada kemungkinan terjadi fiksasi K.
Pupuk yang larut dalam dalam air, bagian utama yang tidak di absorpsikan, dibenamkan hanya dangkal saja ataupun dibiarkan diatas permukaan tanah, hingga nantinya dapat meresap dengan air hujan. Hal ini sering kali dilakukan pada pemupukan susulan. Tetapi pada garam Na hendaknya diingat bahwa dengan demikian dapat terjadi lapisan kerak, yang kemudian harus dihilangkan lagi. Dalam pemupukan terdapat factor – factor yang mempengaruhi yaitu Tanah yaitu kondisi fisik (kelerengan, seluk mampan perakaran, retensi lengas dan aerasi), kondisi kimiawi (retensi hara tersedia, reaksi senal, bahan organic senal, semakan gara, status dan kandungan hara ), kondisi bio ( pathogen, gulma )
Tanaman yaitu Jenis, umur dan hasil panen yang diharapkan, Pupuk yaitu sifat , mutu, ketersediaan dan harga Iklim yaitu temperatur, curah hujan, panjang penyinaran dan angin. Cara pemupukan adalah pupuk diaplikasikn agar efisien dan efektif. Dalam penentuan cara pemupukan banyak hal – hal yang harus diperhatikan yaitu dosis pupuk, cara pemupukan, saat pemupukan dan jenis pupuk.
V.    ALAT DAN BAHAN
a.  Alat
·   Cangkul
b. Bahan
·   Pupuk UREA
·   Pupuk TSP
·   Pupuk KCL
·   Pupuk kandang/kompos
                 
VI.  CARA KERJA
a.  Metode Broadcasting
1.Tentukan kebutuhan pupuk urea untuk lahan seluas 10m2, jika kebutuhan pupuk Urea dengan dosis 100kg urea/ha
2.Lakukan pemupukan secara merata ke seluruh lahan dengan cara di sebar.
b. Metode Ring placement
1.Tentukan kebutuhan pupuk untuk 1 tanaman jika kebutuhan per ha sebesar 100 kg NPK dengan jarak tanam sesuai tanaman yang akan dipupuk di lapangan.
2.Buat parit sedalam 10-15 cm mengelilingi tanaman selebar tajuk terluar.
3.Taburkan pupuk secara merata dalam parit, dan kemudian ditutup dengan tanah.
c.  Metode Spot placement
1.Tentukan kebutuhan pupuk untuk 1 tanaman jika dosis per hektarny 100 kg/ha NPK dengan jarak tanam sesuai tanaman yang akan di pupuk.
2.Buat lubang dalam baris tanaman sedalam 10 cm dengan tugal.
3.Masukkan pupuk ke dalam lubang, dan tutup kembali tanah.
  
VII.    HASIL PENGAMATAN
A.    Perhitungan
Soal  :
1.      Berapa banyak dosis pupuk urea yang diperlukan untuk memupuk tanaman kelapa sawit TM seluas 15 m2 dengan kebutuhan pupuk urea dalam 1 hektar sebanyak 100 kg dengan cara pengaplikasian Broadcasting ?
2.      Berapa banyak dosis pupuk NPK yang diperlukan untuk memupuk tanaman Apel, Kelengkeng dan Mangga. Jarak tanam 5 m x 5 m dengan kebutuhan pupuk NPK dalam 1 hektar sebanyak 150 kg dengan cara pengaplikasian Ring Placement dan Spot placement?
3.      Berapa banyak pupuk urea, TSP dan KCL yang diperlukan untuk memupuk tanaman kelapa sawit fase tanaman menghasilkan ™ seluas 1 ha dengan SPH 136 tanaman/ha, apabila dari hasil analisis daun dan tanah ternyata perlu ditambahkan hara pada setiap tanaman sebanyak 1 kg N, 0,9 kg P2 O5 dan 1 kg K2O?
4.      Lahan seluas 0,5 ha akan dipupuk dengan pupuk urea (45-0-0), pupuk DAP ( 14-20-0 ) dan pupuk KCL ( 0-0-60 ) pada dosis 90-60-30 kg/ha. Berapa jumlah masing – masing pupuk yang diperlukan?
5.      Pada fase Pre Nursery di pembibitan kelapa sawit dibutuhkan pupuk dengan konsentrasi 0,2 % pupuk urea untuk setiap 100 bibit. Sedangkan untuk setiap bibitnya diperlukan larutan pupuk 50 ml. berapa urea padat yang diperlukan setiap bibitnya?

  
VII. HASIL PENGAMATAN
A. Perhitungan
Jawab :
1. Diketahui :
-    Luas lahan                                  : 15 m2
-    1 ha                                            : 1000 m2
-    Kebutuhan pokok pupuk            : 100 kg
Ditanya : Dosis pupuk ( Broadcasting )
Perhitungan :
Rumus :
2. Diketahui :
- Jarak tanam                     : 5 m x 5 m x 5 m= 25 m
- Kebutuhan pupuk           : 150 kg/ha
- Jarak tanaman                 :
Ditanya : Berapa banyak dosis pupuk NPK?
Perhitungan :
Rumus :
3. Diketahui :
Grade pupuk : Urea    = 1 kg N (46-0-0) = 46 % N
                                                TSP     = 0,9 kg P2O5 ( 0-46-0 ) = 46 % P2O5
                                                                    KCL    = 1 kg K2O ( 0-0-60 ) = 60 % K2O
  Ditanya : Berapa banyak pupuk Urea, TSP, dan KCL?
Jawab
§     Urea =
§     TSP =
§     KCL =

4. Diketahui : Dosis - N = 90 kg
                                  - P2O5 = 60 kg
                                  - K2O = 30 kg
Ditanya : Jumlah pupuk yang diperlukan?
Jawab :
DAP/ P2O5  
Unsur N =
1 ha = 21 kg x 42 kg = 21 x 2 = 42 kg/ha
Unsur N di Urea = 90 kg – 42 kg di DAP  = 48 kg di urea
Unsur KCL =

5. Dosis Pre Nursery : 0.2 % untuk 100 bibit
               Per bibit      : 50 ml larutan pupuk
                Urea padat  :  = 2 g urea padat
=




B.     Broadcasting
 Keterangan :
Gambar di atas merupakan cara pemupukan metode broadcasting (sebar) dengan menggunakan pupuk NPK, langkah yang dilakukan yaitu membersihkan gulma sekitar tanaman pokok selebar tajuk tanaman kemudian menyebar pupuk secara merata mengelilingi tanaman.

C.    Ring placement
 Keterangan :
Gambar di atas merupakan cara pemupukan metode ring placement dengan menggunakan pupuk KCL. Langkah yang dilakukan yaitu membersihkan gulma sekitar tanaman pokok selebar tajuk tanaman menggunakan cangkul atau sabit, buat parit mengelilingi tanaman pokok sedalam 10-15 cm dengan mengikuti di bawah tajuk tanaman, kemudian tebarkan pupuk secara merata, dan lubang ditutup kembali.

D.    Spot placement
 Keterangan :
Gambar di atas merupakan cara pemupukan metode spot  placement dengan menggunakan pupuk KCL. Langkah yang dilakukan yaitu membersihkan gulma sekitar tanaman pokok selebar tajuk tanaman menggunakan cangkul atau sabit, buat empat lubang tempat pupuk sedalam 10 cm menggunakan tugal atau cangkul, kemudian masukkan pupuk, dan lubang ditutup kembali. Dan tanaman yang di pupuk adalah tanaman jambu air.

VIII.   PEMBAHASAN
Cara pemberian pupuk pada tanaman di sesuaikan dengan bentuk pupuk dan jenis tanaman yang akan di pupuk. Adapun beberapa cara pemupukan adalah sebagai berikut yaitu disebar (brodcasting), ditempatkan dalam larikan, ditempatkan dalam lubang (locall atau hill placement), disemprotkan melalui daun (foliar spray), irigasi, pencelupan akar (Dipping).Dari praktikum yang dilaksanakan dengan cara pemupukan menggunakan cara Broadcasting, Ring placement dan spot placement yang masing- masing terdapat kelebihan dan kelemahan.
 Cara Broadcasting adalah cara pemupukan dengan melalui menaburkan pupuk pada lapangan tanaman, jadi merupakan distribusi uniform diatas seluruh area. Cara ini umumnya dilaksanakan pada semua tanaman yang tumbuhnya rapat dan tak teratur dalam lapang atau lubang tanam, pada tanaman yang akarnya menembus seluruh volume tanah, bila dalam memupuk tersedia pupuk banyak, untuk pupuk P yang sukar larut dan pupuk K yang diberikan pada tanaman ringan. cara ini digunakan pula untuk lapangan bertanam keras dengan menabur pupuk dibawah pohon. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode broadcasting, yaitu ; kontak antara pupuk dan tanah sangat besar sehingga kemungkinan terjadi fiksasi P sangat besar, penggunaan puuk urea pada tanah alkalis dan kering dapat menyebabkan terjadinya penguapan nitrogen dalam bentuk gas amoniak ( NH4 ), pertumbuhan gulma akan terpacu lebih banyak, penggunaan pupuk dalam jumlah banyak tidak dikhawatirkan merusak tanaman, mudah dilakukan dan hemat tenaga kerja.
Cara Tugal adalah cara pemupukan dengan bahan pupuk ditempatkan pada suatu titik  atau lubang dikanan atau dikiri tanaman. Cara ini mempunyai kelebihan yaitu pupuk dapat langsung terserap oleh akar, tidak mudah tercuci oleh air, kemungkinan pupuk terfiksasi kecil, tidak mudah terkena dampak erosi dan lebih efektif, sedangkan kelemahanya adalah membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang banyak pada satuan areal misalnya pada perkebunan – perkebunan besar, membutuhkan biaya yang cukup banyak untuk membiayai tenaga kerja dan kurang efisien waktu.
      Dalam pemberian pupuk ada beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya adalah       waktu yang tersedia berkaitan dengan musim, banyaknya pupuk yang tersedia berkaitan dengan biaya, dan tenaga kerja yang tersedia. Untuk memperoleh hasil yang efisien dalam pemupukan, dianjurkan pedoman tepat dalam pemupukan, yaitu tepat jumlah, tepat tempat, tepat waktu, dan tepat cara.

IX.       KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan pembahasan dalam praktikum ini dapat kami ambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Dalam memberikan pupuk terdapat berbagai cara yaitu broadcasting               (Disebar), Placement (dengan cara penempatan) terdapat ring dan spot placement.
2.      Masing-masing cara memiliki kelebihan dan kekurangan pada pemupukan.
3.      Dalam pemupukan harus diperhatikan dosis pupuk, cara pemupukan, saat pemupukan dan jenis pupuk.
4.      Pupuk yang di berikan kepada tanaman kelapa sawit ( TBM ) setiap pohonnya dan setiap hektarnya yaitu pupuk Urea :124,34708 kg/tan, pupuk TSP : 62,17354 kg/tan, pupuk MOP: 47,66668 kg/tan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Buku Panduan Praktikum Kesuburan Tanah dan Pemupukan.   
    
Yogyakarta : Institut Pertanian STIPER.
Affandie Rosmarkam dan Nasih Widya Yuwono. 2002.  Cara Mengaplikasikan 
  Pupuk
. Malang : Universitas Brawijaya
Lingga, P.P. 1989. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Sumatera Selatan : Universitas Sriwijaya
Sarief, S.E. 1986. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Bandung : Penerbit Pustaka Buana.
Sutejo, M.M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta : Rineka Cipta.











                                                                                   Yogyakarta, 25 Agustus 2015 Mengetahui                                                                               Praktikan
            Co.Ass                     



       ( Asen Fajar Afrianto )                                  ( I Gusti Agung Ketut Dharma .S)

semoga bermanfaat ya