ok kmrn kita sdh memasukkan acara pertama, srkarang acara ke tiga. yng dua mana? filenya masih hilaang hahahaha
langsung aja ya, tapi jgn lupa coment dan like ya hihihi
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
KESUBURAN
TANAH DAN PEMUPUKAN
Oleh :
Nama : I Gusti Agung Ketut Dharma
Subyaktha
NIM :
14/16256/BP
Kelas :
SPKS-A
Jurusan : Budidaya
Pertanian
Acara III : Aplikasi Pemupukan
Kelompok : IV ( Empat )
Co.Ass :
Asen Fajar Afrianto
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2015
I.
ACARA
III
: Aplikasi
Pemupukan
II.
TANGGAL :
24 Agustus
2015
III.
TUJUAN :
1. Menghitung kebutuhan pupuk
2. Melakukan pemupukan pada tanaman dengan berbagai
metode
IV. DASAR
TEORI
Untuk mendapatkan efisiensi pemupukan yang
optimal,pupuk harus di berikan dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan tanaman,
tidak terlalu banyak dan tidak terlalu kurang. Bila pupuk di berikan terlalu
banyak, larutan tanah akan terlalu pekat sehingga dapat meracuni tanaman,
sebaliknya bila terlalu sedikit pengaruh pemupukan pada tanaman tidak akan
tampak, pemberian pupuk dalam jumlah yang tepat sehingga di proleh hasil
pemupukan yang optimal di sebut dengan dosis pemupukan.
Tingginya dosis pemupukan untuk berbagai tanaman
berbeda-beda. Untuk meengetahui dosis yang tepat di perlukan data-data hasil
yang percobaan. Pupuk
yang tidak larut dalam air, harus disebar secara merata dan kemudian di benamkan
sedangkan pupuk
yang mudah larut harus lebih dangkal dibenamkan dari pada pupuk yang tidak larut dan kurang mobil
(misalnya posfot). Kedudukan garam kalium adalah di antara kedua tersebut
kecuali ada kemungkinan terjadi fiksasi K.
Pupuk yang larut dalam dalam air, bagian utama yang
tidak di absorpsikan, dibenamkan hanya dangkal saja
ataupun dibiarkan diatas permukaan tanah, hingga nantinya dapat meresap dengan
air hujan. Hal ini sering kali dilakukan pada pemupukan susulan. Tetapi pada garam Na hendaknya diingat bahwa dengan
demikian dapat terjadi lapisan kerak, yang kemudian harus dihilangkan lagi.
Dalam pemupukan terdapat factor – factor yang mempengaruhi yaitu Tanah yaitu kondisi fisik
(kelerengan, seluk mampan perakaran, retensi lengas
dan aerasi), kondisi kimiawi (retensi hara tersedia, reaksi senal, bahan organic
senal, semakan gara, status dan kandungan hara ), kondisi bio ( pathogen, gulma
)
Tanaman yaitu Jenis, umur dan hasil panen yang
diharapkan, Pupuk yaitu sifat , mutu, ketersediaan dan harga Iklim yaitu
temperatur, curah hujan, panjang penyinaran dan angin. Cara pemupukan adalah pupuk
diaplikasikn agar efisien dan efektif. Dalam penentuan cara pemupukan banyak
hal – hal yang harus diperhatikan yaitu dosis pupuk, cara pemupukan, saat
pemupukan dan jenis pupuk.
V. ALAT
DAN BAHAN
a. Alat
·
Cangkul
b. Bahan
·
Pupuk
UREA
·
Pupuk
TSP
·
Pupuk
KCL
·
Pupuk
kandang/kompos
VI. CARA KERJA
a.
Metode Broadcasting
1.Tentukan kebutuhan pupuk urea untuk lahan seluas 10m2,
jika kebutuhan pupuk Urea dengan dosis 100kg urea/ha
2.Lakukan pemupukan secara merata ke seluruh lahan
dengan cara di sebar.
b. Metode Ring
placement
1.Tentukan kebutuhan pupuk untuk 1 tanaman jika
kebutuhan per ha sebesar 100 kg NPK dengan jarak tanam sesuai tanaman yang akan
dipupuk di lapangan.
2.Buat parit sedalam 10-15 cm mengelilingi tanaman
selebar tajuk terluar.
3.Taburkan pupuk secara merata dalam parit, dan kemudian
ditutup dengan tanah.
c.
Metode Spot
placement
1.Tentukan kebutuhan pupuk untuk 1 tanaman jika dosis
per hektarny 100 kg/ha NPK dengan jarak tanam sesuai tanaman yang akan di
pupuk.
2.Buat lubang dalam baris tanaman sedalam 10 cm dengan
tugal.
3.Masukkan pupuk ke dalam lubang, dan tutup kembali
tanah.
VII. HASIL
PENGAMATAN
A. Perhitungan
Soal :
1.
Berapa
banyak dosis pupuk urea yang diperlukan untuk memupuk tanaman kelapa sawit TM
seluas 15 m2 dengan kebutuhan pupuk urea dalam 1 hektar sebanyak 100
kg dengan cara pengaplikasian Broadcasting
?
2.
Berapa
banyak dosis pupuk NPK yang diperlukan untuk memupuk tanaman Apel, Kelengkeng
dan Mangga. Jarak tanam 5 m x 5 m dengan kebutuhan pupuk NPK dalam 1 hektar
sebanyak 150 kg dengan cara pengaplikasian Ring
Placement dan Spot placement?
3.
Berapa
banyak pupuk urea, TSP dan KCL yang diperlukan untuk memupuk tanaman kelapa
sawit fase tanaman menghasilkan ™ seluas 1 ha dengan SPH 136 tanaman/ha,
apabila dari hasil analisis daun dan tanah ternyata perlu ditambahkan hara pada
setiap tanaman sebanyak 1 kg N, 0,9 kg P2 O5 dan 1 kg K2O?
4.
Lahan
seluas 0,5 ha akan dipupuk dengan pupuk urea (45-0-0), pupuk DAP ( 14-20-0 )
dan pupuk KCL ( 0-0-60 ) pada dosis 90-60-30 kg/ha. Berapa jumlah masing –
masing pupuk yang diperlukan?
5.
Pada
fase Pre Nursery di pembibitan kelapa
sawit dibutuhkan pupuk dengan konsentrasi 0,2 % pupuk urea untuk setiap 100
bibit. Sedangkan untuk setiap bibitnya diperlukan larutan pupuk 50 ml. berapa
urea padat yang diperlukan setiap bibitnya?
VII. HASIL PENGAMATAN
A. Perhitungan
Jawab :
1. Diketahui :
-
Luas
lahan :
15 m2
-
1
ha :
1000 m2
-
Kebutuhan
pokok pupuk : 100 kg
Ditanya : Dosis pupuk ( Broadcasting )
Perhitungan :
Rumus
:
2. Diketahui :
- Jarak tanam :
5 m x 5 m x 5 m= 25 m
- Kebutuhan pupuk :
150 kg/ha
- Jarak tanaman :
Ditanya : Berapa banyak dosis pupuk NPK?
Perhitungan :
Rumus
:
3. Diketahui :
Grade pupuk : Urea = 1 kg N (46-0-0) = 46 % N
TSP = 0,9 kg P2O5 ( 0-46-0
) = 46 % P2O5
KCL = 1 kg K2O
( 0-0-60 ) = 60 % K2O
Ditanya :
Berapa banyak pupuk Urea, TSP, dan KCL?
Jawab
§
Urea
=
§
TSP
=
§
KCL
=
4. Diketahui :
Dosis - N = 90 kg
- P2O5
= 60 kg
- K2O
= 30 kg
Ditanya : Jumlah
pupuk yang diperlukan?
Jawab :
DAP/ P2O5
Unsur N =
1 ha = 21 kg x
42 kg = 21 x 2 =
42 kg/ha
Unsur N di Urea =
90 kg – 42 kg di DAP = 48 kg di urea
Unsur KCL =
5. Dosis Pre
Nursery : 0.2 % untuk 100 bibit
Per bibit : 50 ml larutan pupuk
Urea padat :
= 2 g urea padat
=
B.
Broadcasting
Keterangan
:
Gambar di atas merupakan cara pemupukan metode broadcasting (sebar) dengan menggunakan pupuk NPK,
langkah yang dilakukan yaitu membersihkan gulma sekitar tanaman pokok selebar
tajuk tanaman kemudian menyebar
pupuk secara merata mengelilingi tanaman.
C.
Ring placement
Keterangan
:
Gambar di atas merupakan cara pemupukan metode ring placement dengan menggunakan pupuk KCL.
Langkah yang dilakukan yaitu membersihkan gulma sekitar tanaman pokok selebar
tajuk tanaman menggunakan cangkul
atau sabit, buat parit mengelilingi tanaman pokok sedalam 10-15
cm dengan mengikuti di bawah tajuk
tanaman, kemudian tebarkan pupuk secara merata, dan lubang ditutup kembali.
D.
Spot
placement
Keterangan
:
Gambar di atas merupakan cara pemupukan metode spot placement dengan
menggunakan pupuk KCL. Langkah
yang dilakukan yaitu membersihkan gulma sekitar tanaman pokok selebar tajuk
tanaman menggunakan cangkul
atau sabit, buat empat
lubang tempat pupuk sedalam 10 cm menggunakan tugal atau cangkul, kemudian
masukkan pupuk, dan lubang ditutup kembali. Dan tanaman yang di pupuk adalah tanaman jambu air.
VIII. PEMBAHASAN
Cara pemberian pupuk pada tanaman di sesuaikan dengan
bentuk pupuk dan jenis tanaman yang akan di pupuk. Adapun beberapa cara pemupukan
adalah sebagai berikut yaitu disebar (brodcasting), ditempatkan dalam larikan,
ditempatkan dalam lubang (locall atau hill placement), disemprotkan melalui
daun (foliar spray), irigasi, pencelupan akar (Dipping).Dari praktikum yang dilaksanakan
dengan cara pemupukan menggunakan cara
Broadcasting, Ring placement dan spot placement yang masing- masing terdapat
kelebihan dan kelemahan.
Cara
Broadcasting adalah cara pemupukan dengan melalui menaburkan pupuk pada
lapangan tanaman, jadi merupakan distribusi uniform diatas seluruh area. Cara
ini umumnya dilaksanakan pada semua tanaman yang tumbuhnya rapat dan tak
teratur dalam lapang atau lubang tanam, pada tanaman yang akarnya menembus
seluruh volume tanah, bila dalam memupuk tersedia pupuk banyak, untuk pupuk P
yang sukar larut dan pupuk K yang diberikan pada tanaman ringan. cara ini
digunakan pula untuk lapangan bertanam keras dengan menabur pupuk dibawah
pohon. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode
broadcasting, yaitu ; kontak antara pupuk dan tanah sangat besar sehingga
kemungkinan terjadi fiksasi P sangat besar, penggunaan puuk urea pada tanah
alkalis dan kering dapat menyebabkan terjadinya penguapan nitrogen dalam bentuk
gas amoniak ( NH4 ), pertumbuhan gulma akan terpacu lebih banyak,
penggunaan pupuk dalam jumlah banyak tidak dikhawatirkan merusak tanaman, mudah
dilakukan dan hemat tenaga kerja.
Cara Tugal adalah cara pemupukan dengan bahan pupuk
ditempatkan pada suatu titik atau lubang
dikanan atau dikiri tanaman. Cara ini mempunyai kelebihan yaitu pupuk dapat
langsung terserap oleh akar, tidak mudah tercuci oleh air, kemungkinan pupuk
terfiksasi kecil, tidak mudah terkena dampak erosi dan lebih efektif, sedangkan
kelemahanya adalah membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang banyak pada
satuan areal misalnya pada perkebunan – perkebunan besar, membutuhkan biaya
yang cukup banyak untuk membiayai tenaga kerja dan kurang efisien waktu.
Dalam
pemberian pupuk ada beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya adalah waktu yang tersedia berkaitan dengan musim, banyaknya pupuk yang tersedia berkaitan
dengan biaya, dan tenaga kerja yang tersedia. Untuk memperoleh hasil yang
efisien dalam pemupukan, dianjurkan pedoman tepat dalam pemupukan, yaitu tepat
jumlah, tepat tempat, tepat waktu, dan tepat cara.
IX.
KESIMPULAN
Dari
hasil pengamatan dan pembahasan dalam praktikum ini dapat kami ambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dalam
memberikan pupuk terdapat berbagai cara yaitu broadcasting (Disebar), Placement (dengan
cara penempatan) terdapat ring dan spot placement.
2. Masing-masing cara memiliki kelebihan dan
kekurangan pada pemupukan.
3. Dalam
pemupukan harus diperhatikan dosis pupuk, cara pemupukan, saat pemupukan dan
jenis pupuk.
4.
Pupuk
yang di berikan kepada tanaman kelapa sawit ( TBM ) setiap pohonnya dan setiap hektarnya yaitu pupuk Urea :124,34708 kg/tan, pupuk TSP :
62,17354 kg/tan, pupuk
MOP: 47,66668 kg/tan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2015. Buku Panduan Praktikum
Kesuburan Tanah dan Pemupukan.
Yogyakarta : Institut Pertanian STIPER.
Yogyakarta : Institut Pertanian STIPER.
Affandie Rosmarkam
dan Nasih Widya Yuwono. 2002. Cara
Mengaplikasikan
Pupuk. Malang : Universitas Brawijaya
Pupuk. Malang : Universitas Brawijaya
Lingga,
P.P. 1989. Petunjuk Penggunaan Pupuk.
Sumatera Selatan : Universitas Sriwijaya
Sarief, S.E. 1986.
Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Bandung :
Penerbit Pustaka Buana.
Sutejo,
M.M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta : Rineka Cipta.
Yogyakarta, 25 Agustus 2015 Mengetahui Praktikan
Co.Ass
( Asen Fajar Afrianto ) ( I Gusti Agung Ketut Dharma .S)
semoga bermanfaat ya